Rabu, 16 September 2015

KEBUDAYAAN KOTA PROBOLINGGO

KOTA PROBOLINGGO

Perlu kita ketahui bersama Kota Probolinggo adalah kota yang memiliki berbagai macam potensi dasar dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam aspek dan potensi yang dimiliki seperti potensi perikanan, pertanian dan kebudayaan sebagai salah satu aset untuk membangun kota Probolinggo. Jika kita berbicara tentang kebudayaan, kebudayaan adalah aset yang sangat peka dan wajib dimiliki oleh setiap daerah karena budaya sendiri adalah suatu hasil dari pola tingkah laku yang didapat dan disampaikan melalui berbagai macam bentuk, seperti melalui kesenian, adat-istiadat bahkan kebiasaan yang sudah mendarah daging dan membentuk suatu kepribadian yang dilakukan baik individu maupun kelompok tertentu.
Hal ini senada dengan Drs. Priyono yang menegaskan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang pasti dimiliki oleh semua daerah, termasuk kota Probolinggo. Pemikiran bahwa kebudayaan sebagai aset pariwisata daerah sangat perlu dimantabkan, karena kebudayaan yang ada tidak sekedar yang tumbuh dari masyarakat, tetapi harus dibangun dikembangkan, Beberapa unsur kebudayaan yang ada di kota ini, hampir semuanya berpotensi menjadi sebuah materi pariwisata. Sebagaimana pengertian kebudayaan adalah sistem tingkah laku yang telah diatur bersama dan didukung oleh pemikiran dan nilai-nilai yang mempunyai beberapa fungsi untuk mengawal dan mengatur kehidupan individu dan masyarakat.
Setelah memahami apa arti sebenarnya dari Kebudayaan maka sudah sepatutnya kita mengetahui Seni dan Budaya apa saja yang sebenarnya sudah dimiliki oleh Kota Probolinggo yang mampu menumbuh kembangkan aspek Pariwisata. Baik dari sisi Kesenian, Tradisi hingga Adat istiadat. rizkyindah19.wordpress.com/2014/08/20/kebudayaan-kota-probolinggo/




KEBUDAYAAN KOTA PROBOLINGGO


1. Jaran bodhak dan Jaran kencak
    Jaran Bodhak dalam bahasa Jawa “Jaran” yang berarti kuda dan “bodhak” yaitu wadah (bahasa jawa wilayah jawa timur khususnya daerah probolinggo), “Jaran Bodhak” ini mulai diciptakan dan dikenal lebih oleh khususnya masyarakat kota Probolinggo sendiri, namun dari beberapa sumber diketahui bahwa “Jaran Bodhag” diciptakan oleh orang-orang kota Probolinggo pada zaman awal kemerdekaan. Pada waktu itu orang-orang Probolinggo, terutama orang-orang pinggiran dan miskin menginginkan adanya suatu pertunjukan kesenian. Pertunjukan kesenian yang populer di kalangan masyarakat kota Probolinggo adalah “Jaran Kencak”, yakni kuda (jaran) yang “ngencak” (menari). “Jaran Kencak” sebutan dalam lokal untuk menyebut “Kuda Menari”, sejenis pertunjukkan yang menggunakan kuda yang dilatih khusus untuk menari dan dirias dengan pakaian serta aksesoris lengkap dan jaran kencak ini juga berada di daerah saya tinggal pada saat ini yaitu di kelurahan jrebeng lor dan juga berada di daerah lain di sekitar kota probolinggo. lebih banyak terdapat di daerah probolinggo bagian selatan (setengah kota). Pada kalangan masyarakat miskin, yang karena kemiskinannya mereka tidak mampu memiliki atau menyewa kuda untuk “Jaran Kencak” ini, mereka membuat modifikasi Jaran Kencak dengan kuda-kudaan (tiruan).Kuda-kudaan ini terbuat dari kayu menyerupai kepala kuda sampai leher, kemudian leher kuda kayu itu disambung dengan peralatan lengkap dengan aksesoris mirip “Jaran Kencak” asli, yang memungkinkan seseorang dapat berdiri di dalam dan dikelilingi aksesoris kuda. “Penunggang” kuda seolah-olah naik kuda, padahal ia berdiri dan berjalan (dengan kaki sendiri ) dengan menyangga leher kepala kuda lengkap dengan aksesorisnya sehingga dari jauh mirip orang yang naik “Jaran Kencak” itulah yang disebut dengan “Jaran Bodhag”. Penunggang jaran bodhak tersebut juga di rias sehingga kelihatan lebih menarik. Pada saat ini “Jaran Bodhak” masih populer di kalangan masyarakat kota Probolinggo. Dan kesenian ini biasanya digunakan untuk mengiringi dan mengarak acara hajatan, pernikahan, khitanan, dan sebagainya.Bentuk penyajian kesenian ini adalah arak-arakan di jalan maupun di halaman rumah. Kesenian ini tumbuh dan berkembang di mayarakat Probolinggo yang sampai sekarang masih aktif untuk mengadakan kegiatan pembinaan dan pementasan. Penyajian kesenian ini diiringi dengan musik tradisional yang terdiri dari kenong, gong, kendang, dan sronen. Jaran Bodhag dibawa oleh dua orang dengan sebutan janis dan penunggang jaran. Dalam penyajiannya juga ditampilkan tembang-tembang tradisi khas Jaran Bodhak dengan pakaian penuh gemerlapan, menarik, unik, yang didesain sendiri oleh pemiliknya dengan segala kemampuan estetiknya. Siapapun bisa naik Jaran Bodhag, karena gerakannya tidak rumit, tinggal mengikuti irama yang muncul dari musik kenong telo’. Keberadaan kesenian Jaran Bodhag ini merata diseluruh Kelurahan-Kecamatan Kota Probolinggo dan sudah tersebar di daerah kabupaten probolinggo juga. Jadi sekarang kebudayaan ini menjadi ciri khas kota Probolinggo. rizkyindah19.wordpress.com/2014/08/20/kebudayaan-kota-probolinggo/.


 Seperti gambar di atas tersebut dia adalah seorang penunggang jaran bodhak. model dari jaran bodhak sangat meriah dengan adanya hiasan-hiasan dan pernak-pernik yang dipasang pada bagian-bagiannya. memanglah sangat kreatif para sipembuat "Jaran Bodhag" ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar