KOTA PROBOLINGGO
Perlu kita ketahui bersama Kota Probolinggo adalah kota yang memiliki
berbagai macam potensi dasar dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat
dari berbagai macam aspek dan potensi yang dimiliki seperti potensi
perikanan, pertanian dan kebudayaan sebagai salah satu aset untuk
membangun kota Probolinggo. Jika kita berbicara tentang kebudayaan,
kebudayaan adalah aset yang sangat peka dan wajib dimiliki oleh setiap
daerah karena budaya sendiri adalah suatu hasil dari pola tingkah laku
yang didapat dan disampaikan melalui berbagai macam bentuk, seperti
melalui kesenian, adat-istiadat bahkan kebiasaan yang sudah mendarah
daging dan membentuk suatu kepribadian yang dilakukan baik individu
maupun kelompok tertentu.
Hal ini senada dengan Drs. Priyono yang menegaskan bahwa kebudayaan
adalah sesuatu yang pasti dimiliki oleh semua daerah, termasuk kota
Probolinggo. Pemikiran bahwa kebudayaan sebagai aset pariwisata daerah
sangat perlu dimantabkan, karena kebudayaan yang ada tidak sekedar yang
tumbuh dari masyarakat, tetapi harus dibangun dikembangkan, Beberapa
unsur kebudayaan yang ada di kota ini, hampir semuanya berpotensi
menjadi sebuah materi pariwisata. Sebagaimana pengertian kebudayaan
adalah sistem tingkah laku yang telah diatur bersama dan didukung oleh
pemikiran dan nilai-nilai yang mempunyai beberapa fungsi untuk mengawal
dan mengatur kehidupan individu dan masyarakat.
Setelah memahami apa arti sebenarnya dari Kebudayaan maka sudah
sepatutnya kita mengetahui Seni dan Budaya apa saja yang sebenarnya
sudah dimiliki oleh Kota Probolinggo yang mampu menumbuh kembangkan
aspek Pariwisata. Baik dari sisi Kesenian, Tradisi hingga Adat istiadat. rizkyindah19.wordpress.com/2014/08/20/kebudayaan-kota-probolinggo/
KEBUDAYAAN KOTA PROBOLINGGO
1. Jaran bodhak dan Jaran kencak
Jaran Bodhak dalam bahasa Jawa “Jaran” yang berarti kuda dan
“bodhak” yaitu wadah (bahasa jawa wilayah jawa timur khususnya daerah probolinggo), “Jaran Bodhak” ini mulai diciptakan dan
dikenal lebih oleh khususnya masyarakat kota Probolinggo sendiri, namun dari beberapa sumber
diketahui bahwa “Jaran Bodhag” diciptakan oleh orang-orang kota
Probolinggo pada zaman awal kemerdekaan. Pada waktu itu orang-orang Probolinggo, terutama orang-orang pinggiran
dan miskin menginginkan adanya suatu pertunjukan kesenian. Pertunjukan kesenian yang
populer di kalangan masyarakat kota Probolinggo adalah “Jaran Kencak”,
yakni kuda (jaran) yang “ngencak” (menari). “Jaran Kencak” sebutan dalam lokal untuk menyebut “Kuda Menari”, sejenis pertunjukkan yang
menggunakan kuda yang dilatih khusus untuk menari dan dirias dengan
pakaian serta aksesoris lengkap dan jaran kencak ini juga berada di daerah saya tinggal pada saat ini yaitu di kelurahan jrebeng lor dan juga berada di daerah lain di sekitar kota probolinggo. lebih banyak terdapat di daerah probolinggo bagian selatan (setengah kota). Pada kalangan masyarakat miskin, yang karena kemiskinannya mereka tidak
mampu memiliki atau menyewa kuda untuk “Jaran Kencak” ini, mereka
membuat modifikasi Jaran Kencak dengan kuda-kudaan (tiruan).Kuda-kudaan ini terbuat dari
kayu menyerupai kepala kuda sampai leher, kemudian leher kuda kayu itu
disambung dengan peralatan lengkap dengan aksesoris mirip “Jaran Kencak”
asli, yang memungkinkan seseorang dapat berdiri di dalam dan
dikelilingi aksesoris kuda. “Penunggang” kuda seolah-olah naik kuda,
padahal ia berdiri dan berjalan (dengan kaki sendiri ) dengan menyangga
leher kepala kuda lengkap dengan aksesorisnya sehingga dari jauh mirip
orang yang naik “Jaran Kencak” itulah yang disebut dengan “Jaran
Bodhag”. Penunggang jaran bodhak tersebut juga di rias sehingga kelihatan lebih menarik. Pada saat ini “Jaran Bodhak” masih populer di kalangan masyarakat kota
Probolinggo. Dan kesenian ini biasanya digunakan untuk mengiringi dan
mengarak acara hajatan, pernikahan, khitanan, dan sebagainya.Bentuk penyajian kesenian ini adalah arak-arakan di jalan
maupun di halaman rumah. Kesenian ini tumbuh dan berkembang di mayarakat
Probolinggo yang sampai sekarang masih aktif untuk mengadakan kegiatan
pembinaan dan pementasan. Penyajian kesenian ini diiringi dengan musik
tradisional yang terdiri dari kenong, gong, kendang, dan sronen. Jaran
Bodhag dibawa oleh dua orang dengan sebutan janis dan penunggang jaran.
Dalam penyajiannya juga ditampilkan tembang-tembang tradisi khas Jaran
Bodhak dengan pakaian penuh gemerlapan, menarik, unik, yang didesain
sendiri oleh pemiliknya dengan segala kemampuan estetiknya. Siapapun
bisa naik Jaran Bodhag, karena gerakannya tidak rumit, tinggal mengikuti
irama yang muncul dari musik kenong telo’. Keberadaan kesenian Jaran
Bodhag ini merata diseluruh Kelurahan-Kecamatan Kota Probolinggo dan sudah tersebar di daerah kabupaten probolinggo juga. Jadi sekarang kebudayaan ini menjadi ciri khas kota Probolinggo. rizkyindah19.wordpress.com/2014/08/20/kebudayaan-kota-probolinggo/.
Seperti gambar di atas tersebut dia adalah seorang penunggang jaran bodhak. model dari jaran bodhak sangat meriah dengan adanya hiasan-hiasan dan pernak-pernik yang dipasang pada bagian-bagiannya. memanglah sangat kreatif para sipembuat "Jaran Bodhag" ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar